Archive | Mei 2012

Pedoman Penyusunan Rencana Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan macam rencana pembelajaran yang lebih operasional dibandingkan silabus. RPP dapat didefinisikan sebagai rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali  pertemuan atau lebih.

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun RPP. RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu kompetensi dasar.

RPP memuat beberapa aspek, antara lain identitas mapel (termasuk di dalamnya: jenjang pendidikan siswa, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator ketercapaian KD, dan alokasi waktu), tujuan pembelajaran, jabaran materi pokok, metode atau strategi pembelajaran,  langkah-langkah pembelajaran, sumber-sumber bahan atau acuan yang digunakan dalam pembelajaran, serta penilaian yang diterapkan untuk mengukur ketercapaian indikator dan atau tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran sebenarnya merupakan bentuk rinci dari indikator, sehingga, apabila indikator sudah dirumuskan secara rinci, maka tujuan pembelajaran tidak harus dirumuskan tersendiri.

 Langkah-langkah Penyusunan RPP (Depdiknas, 2006, dimodifikasi)

  1. Mencantumkan identitas
  2. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan Indikator yang telah ditentukan.
  3. Menentukan materi ajar berdasarkan materi pokok/ pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi pokok pembelajaran
  4. Menentukan metode, strategi, atau model pembelajaran yang akan digunakan
  5. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang akan ditempuh
  6. Menentukan alat/bahan/ sumber belajar yang digunakan
  7. Menyusun instrumen penilaian beserta rubrik atau kriteria penilaian yang dituntut, berdasarkan teknik penilaian yang telah ditetapkan dalam silabus.
  1. Mencantumkan identitas

Identitas RPP perlu dicantumkan. Identitas ini terkait dengan nama matapelajaran, lokasi pembelajaran atau subjek belajarnya (nama sekolah, kelas dan semester). Secara rinci, identitas RPP ini meliputi:

  • Nama Matapelajaran
  • Nama sekolah
  • Kelas/Semester
  • Nomer RPP (Pertemuan ke)
  • Macam Standar Kompetensi
  • Macam Kompetensi Dasar
  • Indikator-indikator ketercapaian KD
  • Alokasi waktu yang diperlukan.

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi  penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang lebih operasional dari KD ataupun indikator pencapaiannya. Apabila rumusan indikator sudah sangat operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah atau lebih jabaran dari tiap butir indikator.

3. Menentukan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran  merupakan  bahan acuan guru untuk membelajarkan siswa maupun acuan siswa untuk belajar. Materi pembelajaran dapat juga dipandang sebagai materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan atau dijabarkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus dan seyogyanya dikemas dalam peta konsep (conceps map)

4. Mencantumkan Metode atau Strategi Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula dimaknai sebagai model atau bahkan strategi pembelajaran yang digunakan guru. Ini sangat bergantung pada karakteristik materi dan  pendekatan pembelajaran yang dipilih.

5. Menyusun Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar secara efektif dan efisien, perlu disusun langkah-langkah kegiatan untuk setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Namun demikian untuk model atau strategi pembelajaran tertentu yang yang dipilih, sering telah memiliki sintaks atau urutan langkah yang baku (misalnya strategi Problem-Based Learning). Oleh karenanya, untuk model atau strategi pembelajaran sedemikian langkah-langkah pembelajaran ini cukup dengan mengikuti sintaksnya

6. Mencantumkan  Sumber Belajar

Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan kalau memungkinkan, sampai dengan halaman yang diacu.

  1. 7.  Menyusun Instrumen Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam ;penyajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan  teknik  tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa projek, maka harus disertai rubrik penilaian.

Khusus untuk pelaksanaan peer-teaching, para mahasiswa dimohon membuat rancangan pembelajaran seperti yang dicontohkan pada format pemodelan (demonstrasi) dosen beserta LKS. Selamat berlatih, semoga pembelajaran IPA di SMP/MTs menyenangkan.

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BSNP Depdiknas.


Khasiat Bahan Masakan

  • Bawang Putih

Berkhasiat menurunkan darah tinggi, kolesterol, dan kadar gula dalam darah. Dapat juga digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta mencegah kanker.

  • Bawang Merah

Mengandung flavon-glikosida sebagai antiradang dan pembunuh bakteri. Kandungan saponinnya berguna untuk mengencerkan dahak. Selain itu bawang merah juga dapat digunakan untuk menurunkan panas, menghangatkan tubuh, memudahkan pengeluaran angin dari perut, melancarkan air seni, mencegah penggumpalan darah, serta menurunkan kolesterol dan kadar gula dalam darah.

  • Temulawak

Mengandung kurkuminoid yang dapat menurunkan kadar lemak dalam darah. Kandungan minyak asirinya mampu melarutkan kolesterol.

  • Cabai

Mengandung capcaisin yang dapat melancarkan pembuluh darah sehingga menghambat penyumbatan dan mengurangi resiko terkena  seangan jantung koroner.

  • Ketumbar

Berkhasiat menghambat pembentukan lemak jenuh dan menurunkan tekanan darah tinggi.

  • Daun salam

Digunakan untuk pengobatan hiperkolesterol, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, dan asam urat.

  • Daun seledri

Dapat mencegah penyakit jantung dan stroke. Selain itu daun seledri juga dapat mengembangkan otot pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah, kadar asam urat, dan membersihkan darah. Perasan air daun seledri dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

 

Peran Pendidikan Ipa Dalam Pendidikan Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain“ (Undang Undang No. 23: 1997).

Kelestarian lingkungan hidup sangat penting bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang aman dan nyaman akan memberi pengaruh positif bagi kehidupan. Namun akhir-akhir ini timbul masalah yang sangat mengkhawatirkan yaitu kerusakan lingkungan. Penyebab utama dari masalah ini adalah sikap manusia yang kurang bertanggung jawab. Sikap mereka yang kurang baik membuat banyak kerusakan di alam. Sikap mereka yang merusak alam antara lain:

  • Membuang sampah sembarangan
  • Menebang pohon secara illegal sehingga membuat hutan gundul
  • Memakai bahan bakar dan produk lainnya yang menghasilkan zat yang dapat merusak lapisan ozon

Sikap mereka yang tidak bertanggung jawab itu akan merusak kelestarian alam dan menimbulkan banyak bencana. Akibat dari sikap manusia yang tidak menjaga lingkungan hidupnya dengan baik antara lain :

  • Tanah Longsor

Penebangan pohon secara besar-besaran tanpa izin, akan membuat hutan menjadi gundul. sehingga tidak ada lagi akar yang akan menahan aliran air tanah, hal tersebut akan mengakibatkan tanah mudah bergeser terbawa arus air, sehingga terjadilah tanah longsor.

  • Banjir

Sikap manusia yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan akan mengakibatkan aliran air terhambat dan terjadilah banjir.

  • Pemanasan Global

Pemanasan global adalah peningkatan suhu di permukaan bumi. Penggunaan bahan bakar mobil dan minyak secara berlebihan akan menyebabkan lapisan ozon semakin berlubang dan suhu di permukaan bumipun akan naik.

Kerusakan lingkungan tersebut perlu diatasi agar bumi dapat diselamatkan. Untuk itu setiap individu perlu memiliki sikap sadar lingkungan. Untuk menumbuhkan rasa sadar lingkungan perlu adanya sarana yang dapat di jadikan media untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya kelestarian lingkungan. Pendidikan IPA adalah sarana yang tepat untuk memberikan pemahaman mengenai lingkungan sejak dini.

Pendidikan IPA

IPA merupakan suatu mata pelajaran yang berkaitan dengan alam. IPA mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan alam dan fenomena-fenomenanya. Menurut Depdiknas (2006),” Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.”

IPA erat kaitannya dengan permasalahan alam, begitu juga dengan kelestarian lingkungan. Pendidikan Ipa dapat di jadikan sebagai salah satu sarana untuk memberi pemahaman mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam. Pemahaman ini perlu diberikan sejak usia dini agar terbentuk masyarakat yang sadar lingkungan. Pemahaman ini dapat dilakukan melalui metode pendidikan, biasanya seorang anak didik akan meniru dan mematuhi apa yang dikatakan gurunya, sehingga dengan pembelajaran Ipa seorang guru dapat menanamkan rasa peduli lingkungan pada para anak didiknya yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.

Penanaman rasa peduli lingkungan sejak usia dini sangat penting. Karena mereka akan tumbuh menjadi individu yang mampu menjaga kelestarian lingkungan hidupnya. Seorang guru dapat menggunakan beberapa metode untuk memberi pemahaman kepada anak didiknya mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Metode-metode tersebut antara lain :

1. Metode Movie

Dalam metode ini seorang guru dapat menggunakan sebuah film mengenai lingkungan hidup untuk memberi pemahaman kepada anak didiknya mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Metode movie ini juga dapat di jadikan sebagai alat menghilangkan kejenuhan namun tetap mengandung makna pembelajaran. Film akan memberi gambaran pada peserta didik mengenai lingkungan asri dan lingkungan tidak asri.

2. Metode Cerita

Dalam metode ini seorang guru dapat menceritakan suatu fakta mengenai kelestarian lingkungan, baik lingkungan yang lestari maupun lingkungan yang tidak lestari. Sang guru juga dapat menyisipkan pesan-pesan moral mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Biasanya nasihat dari seorang guru akan di patuhi oleh anak didiknya. Namun Cerita  seringkali tidak efektif.  Hal ini disebabkan karena proses belajar mengajar cerita menempatkan peserta didik sebagai pihak yang pasif sehingga murid cenderung akan bosan dan kehilangan perhatian.

3. Metode Keteladanan

Dalam metode ini seorang guru harus memberi teladan yang baik bagi anak didiknya. Seorang guru harus memberikan contoh sikap peduli lingkungan, contohnya dengan membuang sampah pada tempatnya. Karena perilaku seorang guru akan ditiru oleh anak didiknya.

4. Metode Seni

Dalam metode ini seorang guru dapat menggunakan puisi atau lagu sebagai media pembelajaran. Music dan puisi juga dapat mengembangkan daya imajinasi siswa. musik dan puisi (seni) akan lebih merangsang jiwa dari seorang anak didik, dan merangsang sikap positifnya terhadap lingkungan. Music dapat merangsang kepekaan seseorang terhadap lingkungan sekitarnya.

Penelitian menunjukkan bahwa musik dapat memberikan rangsangan-rangsangan yang kaya untuk segala aspek perkembangan secara kognitif dan kecerdasan emosional (EQ). Kognitif merupakan semua proses dan produk pikiran untuk mencapai pengetahuan yang
berupa  aktivitas mental seperti mengingat, mensimbolkan, mengkategorikan, memecahkan masalah, menciptakan dan berfantasi.

5. Metode wisata

Dalam metode ini, seorang guru dapat menggunakan alam sebagai media belajar. Siswa diajak terjun langsung ke lingkungan untuk dapat mengenal alam lebih dekat. Dari hal itulah kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan akan tumbuh di jiwa anak didik. Dengan metode ini, anak didik dapat lebih bersahabat dengan alam dan belajar untuk menjaga kelestariannya.

Dengan metode tersebut  di harapkan IPA mampu memberi kontribusi untuk melestarikan lingkungan dan membentuk sikap positif terhadap kelestarian lingkungan hidup bagi generasi penerus bangsa. Sehingga alam ini dapat dijaga kelestariannya untuk tempat tinggal generasi-generasi berikutnya.

Membuat Perkedel Puyuh Corned

Bahan :

  • Kentang 250 gr, kupas dan potong-potong.
  • Telur puyuh, rebus dan potong 2 bagian.
  • Corned beef 100 gr.
  • Seledri  secukupnya, iris tipis.
  • Bawang merah goring, secukupnya.
  • Minyak goreng 1 liter.
  • Tepung terigu 50 gr.
  • Tepung roti kasar 50 gr.
  • Telur ayam 1 butir, kocok.

Bumbu yang dihaluskan :

  • Bawang putih 2 siung
  • Bawang merah 4 butir
  • Garam secukupnya
  • Merica secukupnya

Cara membuat :

  • Panaskan minyak, goring kentang hingga matang, angkat lalu haluskan.
  • Campur kentang, corned, seledri, bawang merah goreng, dan bumbu halus, aduk rata.
  • Bentuk adonan kentang menyerupai tabung, lalu buat lubang di bagian atasnya.
  • Kemudian letakan telur puyuh pada lubang adonan kentang, rapikan bentuknya.
  • Gulingkan adonan dalam terigu hingga rata, masukkan dalam telur, angkat kemudian gulingkan dalam tepung roti hingga rata.
  • Panaskan minyak goreng, goreng adonan kentang dengan posisi telur diatas, hingga kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan. Sajikan hangat.

Sebaiknya saat menggoreng gunakan minyak yang banyak.

 

Membuat Kue Nastar

Bahan Selai :

  • Nanas  2 buah
  • Gula  pasir  250 gr (sesuai selera)

Adonan nastar :

  • Tepung terigu cakra kembar   1 kg
  • Kuning telur  8 butir
  • Blue band  400 gr
  • Simas 200 gr
  • Gula  halus  200 gr  (sesuai selera)
  • 50 gr susu bubuk
  • Vanili  1 sendok teh

Bahan olesan :

  • Kuning telur
  • Madu
  • Cengkeh sebagai hiasan

Cara membuat :

  • Selai nanas : parut nanas, kemudian masak nanas bersama gula pasir hingga mengental. Angkat dan dinginkan.
  • Kocok kuning telur dan gula halus  hingga bercampur.
  • Tambahkan mentega (simas dan blue band).
  • Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit ke dalam adonan tersebut. Kemudian tambahkan vanili dan susu bubuk.
  • Aduk adonan hingga kalis dan dapat di bentuk.
  • Ambil adonan dengan bentuk bulat, pipihkan lalu masukkan selai nanas, dan bulatkan adonan kembali. Kemudian tambahkan cengkih di atasnya.
  • Susunlah adonan yang sudah di bentuk di atas Loyang yang sudah di olesi margarine. Kemudian panggang  hingga setengah matang.
  • Lalu olesi permukaan kue dengan kuning telur, masukkan kembali ke dalam oven hingga lapisan kuning telur mengering, kemudian olesi permukaannya dengan madu. Kemudian panggang kembali hingga matang.
  • Angkat dan dinginkan, kemudian simpan dalam toples kedap udara.

 

Jangan menyimpan kue sebelum kue benar-benar dingin, karena itu kan membuat kue cepat rusak.

Guru Berkarakter Sebagai Pondasi Kecerdasan Bangsa

Guru merupakan salah satu tokoh utama dalam pendidikan. Akhir –akhir ini guru berkarakter mulai jadi pembicaraan di kalangan akademisi. Guru berkarakter sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Dalam tulisan ini, saya ingin membahas tentang guru berkarakter dan peranan guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Definisi Guru                                                      

Masyarakat umum lebih mengenal guru sebagai orang yang berilmu dan berpendidikan. Dalam masyarakat, guru merupakan orang yang dihormati dan diangkat derajatnya. Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena jasanya mencerdaskan anak bangsa tetapi tak mengharapkan imbalan. Guru bukanlah profesi untuk mencari materi tetapi cenderung mengharap ridho Ilahi. Namun, kini tak jarang ditemukan guru yang serba berkecukupan, melenggang dengan mobil mewah dan bertabur perhiasan. Sosok guru yang dikenal sebagai seorang yang legawa, tak menuntut ini itu, dan penuh pengabdian seakan punah tertutup oleh kemewahan.

Guru adalah ujung tombak dalam proses pendidikan. Guru memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Seorang guru dituntut untuk menjadi teladan bagi anak didiknya. Mau tidak mau seorang guru harus memberikan contoh sikap yang positif. Apapun yang seorang guru lakukan pasti akan menjadi pedoman bagi anak didiknya, dan mereka akan meniru apa yang dilakukan oleh gurunya. Untuk itu, guru yang berkarakter sangatlah penting dalam proses pendidikan di negara kita, Indonesia.

Guru Berkarakter

Lalu, apakah definisi guru berkarakter? Guru berkarakter adalah guru yang telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Guru berkarakter memiliki kepribadian positif yang dapat dijadikan teladan. Guru berkarakter mampu mengemban amanah yang diberikan kepadanya dengan baik. Kejujurannya tak diragukan lagi, iman dan takwanya pada Tuhan Yang Maha Esa kuat, kreatif, mandiri, tekun dan penuh semangat.

Guru berkarakter memiliki daya tarik yang dapat memikat anak didiknya. Seorang guru yang berkarakter mampu memahami kemampuan setiap anak didiknya dan memotivasi anak didiknya untuk berprestasi. Motivasi-motivasinya membuat anak didiknya semangat dalam belajar. Seorang guru yang berkarakter mampu mengantarkan anak didiknya ke gerbang prestasi. Mereka mampu mencetak anak-anak Indonesia yang berkualitas dan berguna bagi nusa dan bangsa. Dengan cerdasnya anak bangsa, Indonesia pun akan maju. Generasi penerus bangsa yang cerdas akan menjadi jembatan kemajuan bangsa Indonesia. Generasi penerus bangsa yang cerdas mencerminkan pribadi bangsa dan mengangkat derajat serta martabat bangsa di mata dunia.

Seorang guru tak hanya dituntut untuk mencerdaskan intelegensi anak didiknya. Kecerdasan intelegensi tak akan seimbang bila tidak diimbangi dengan kecerdasan spiritual dan emosional. Untuk itu, seorang guru dituntut untuk dapat mengasah kecerdasan spiritual dan emosional anak didiknya, tak hanya kecerdasan intelegensinya saja. Karakter positif seorang guru dapat menjadi ilham bagi anak didiknya untuk dijadikan teladan.

Guru yang berkarakter tak mudah diciptakan begitu saja. Perlu adanya langkah untuk membentuk guru yang berkarakter positif. Pendidikan pembentuk guru berkarakter sangat di perlukan untuk mencetak guru-guru yang hebat. Pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Seorang guru yang dididik dengan teladan yang baik, cenderung akan menirunya dan menerapkan pada kehidupannya, terutama dalam  mengajar anak didiknya.

Pentingnya guru berkarakter juga tertuang dalam UU Nomor 14 Tahun 2005, tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.

Peranan Guru

Masyarakat mengenal peran guru sebagai pengajar. Namun sebenarnya peran guru tak hanya mengajar tetapi juga mendidik. Pengertian mengajar hanya meliputi memberikan ilmu-ilmu untuk kecerdasan pikirannya saja, mengajar berarti memberikan pengetahuan untuk memperluas wawasan anak didik. Guru juga dituntut untuk mendidik anak didiknya. Mendidik mengandung pengertian mengajarkan moral yang baik pada anak didiknya, membentuk pribadi yang santun dengan karakter yang baik. Mendidik dilakukan dengan keteladanan dan ketulusan hati. Seorang guru harus bersahaja dan pandai menjalin hubungan dekat dengan anak didiknya.

Namun, kenyataan yang terjadi saat ini, seorang guru hanya menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Mereka hanya memberikan materi-materi untuk menambah wawasan peserta didiknya dan membuat pola pikir peserta didiknya menjadi lebih maju. Namun, perannya untuk memberikan pendidikan moral terkadang terlupakan. Tak jarang guru yang hanya mengajar sebagai formalitas saja karena tuntutan pekerjaan. Mereka menjadi guru bukan atas dasar keinginan dan dorongan hati, melainkan cenderung karena terlanjur masuk dalam profesi keguruan. Guru yang seperti itu  tentu memiliki pemikiran dan karakter yang berbeda dengan guru yang benar-benar berniat tulus menjadi seorang pendidik.

Masalah lain yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan yaitu guru cenderung tidak mengetahui kompetensi dari masing-masing anak didiknya. Dengan begitu, seorang guru tidak dapat melihat perkembangan yang terjadi pada anak didiknya sehingga akan sulit baginya untuk mengarahkan anak didiknya. Hal tersebut menunjukan bahwa guru tersebut tidak dapat menjalankan perannya dalam dunia pendidikan dengan baik.

Untuk mengatasi hal-hal tersebut, setiap guru perlu menyadari bahwa dirinya adalah seorang pengajar sekaligus pendidik. Perannya untuk mencerdaskan anak bangsa secara moral dan pikiran sangat penting bagi kemajuan bangsa ini. Untuk itu, seorang guru perlu memahami karakter dan kompetensi anak didiknya agar ia mudah membimbing anak didiknya tersebut menjadi pribadi yang cerdas dan memiliki karakter yang baik.

Oleh sebab itu, seorang guru harus menyadari perannya dalam mencerdaskan anak bangsa. Tugasnya tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik agar anak bangsa memilki kecerdasan moral, pikiran dan spiritual. Untuk mewujudkan hal tersebut, pendidikan pembentuk guru berkarakter positif sangat di perlukan.

Hubungan Kebudayaan, Pendidikan, dan Masyarakat

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya terbentuk dari beberapa unsur seperti politik, sistem agama, ekonomi, adat istiadat, perkakas, bahasa, pakaian, bangunan, karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

 

Hubungan Kebudayaan dengan Pendidikan

Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan adalah sebagai usaha sadar manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Dari sudut pandang kemasyarakatan, pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua kepada generasi muda, agar nilai-nilai budaya tersebut tetap terpelihara.

Pendidikan tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Transfer nilai-nilai budaya dimiliki paling efektif adalah melalui proses pendidikan.  Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satu sama lainnya. Tujuan pendidikan pun adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan itu sendiri, dengan adanya pendidikan kita bisa mentransfer kebudayaan dari generasi ke generasi selanjutnya. Kebudayaan yang maju akan menghaslkan pendidikan yang maju pula dengan kualitas yang tinggi, begitu juga pendidikan yang maju akan menghasilkan kebudayaan yang maju.

 

Hubungan Pendidikan dan Masyarakat

Pendidikan dan masyarakat juga saling berhubungan satu sama lainnya. Masyarakat atau sekelompok manusia merupakan peran yang sangat penting dalam pendidikan. Masyarakat merupakan objek yang menjadi tujuan pendidikan.  Pendidikan menjadi perantara antara kebudayaan dan masyarakat. Pendidikan menjadi sarana transfer kebudayaan kepada masyarakat dari generasi ke generasi secara turun temurun. Pendidikan menjadi alat untuk mengubah pola pikir masyarakat yang berdasar pada kebudayaan. Pendidikan yang baik akan menghasilkan masyarakat yang maju dan berkualitas, begitu pula masyarakat yang maju dengan tingkat kebudayaan tinggi akan menghasilkan system pendidikan yang baik dan berkualitas pula.

 

Hubungan Masyarakat dengan Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan dapat menjadi indicator majunya suatu kehidupan masyarakat. Masyarakat yang maju akan menghasilkan kebudayaan yang bernilai tinggi. Kebudayaan menggambarkan pola perilaku masyarakat. Kebudayaan setiap daerah berbeda-beda karena kondisi masyarakat setiap daerah berbeda-beda, sehingga kebudayaan dapat menjadi identitas bagi masyarakat. Kebudayaan yang maju juga dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat karena kebudayaan mempengaruhi pola pikir masyarakat, sehingga kebudayaan yang maju dapat pula membentuk masyarakat yang maju. Antara kebudayaan dan masyarakat, keduanya saling berkaitan dan memberikan hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lainnya.

Biodiversity (Keanekaragaman Hayati)

Biodiversity atau keaneka ragaman hayati adalah berbagai variasi yang ada di antara mahkluk hidup dan lingkungannya. Melindungi keaneka ragaman hayati adalah salah satu tantangan yang terbesar yang harus dihadapi manusia. Biodiversity biasanya dibedakan dalam tiga tingkatan yakni:

1. keaneka ragaman genetik
2. keaneka ragaman spesies
3. keaneka ragaman ekosistem.

Keaneka ragaman genetik adalah tingkat paling mendasar yang mengacu pada varitas yang ada dari angota spesies-spesies.  Keaneka ragaman spesies adalah yang paling umum yang mengacu pada variasi spesies di satu tempat tertentu atau di antara sebuah kelompok mahkluk hidup khusus. Sebagian besar lingkungan tropis memiliki keaneka ragaman spesies yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang lebih dingin. Indonesia memiliki lebih dari 15.000 spesies tanaman termasuk diantaranya anggrek hitam dan bunga raflesia. Hanya beberapa spesies tertentu yang bisa hidup di daerah kutub.

Keaneka ragaman ekosistem mengacu pada variasi bentuk fisik suatu tempat seperti padang pasir, danau, karang, beserta populasi tumbuhan serta binatang yang ada. Suatu ekosistem terdiri dari mahkluk-mahkluk hidup di suatu lokasi tertentu dan unsur-unsur abiotik (air, tanah, udara, dll) yang penting bagi kelangsungan mahkluk hidup tersebut. Setiap jenis ekosistem memiliki campuran spesies yang unik yang berbeda dari setiap jenis ekosistem yang lain. Kombinasi tumbuhan dan binatang bisa berbeda meskipun sama-sama di hutan tropis di lereng gunung. Jika suatu ekosistem menghilang maka hilanglah pula spesies-spesies yang ada di tempat tersebut.

Dahulu sebelum diperkenalkan bibit-bibit tertentu untuk padi, sawah tradisional Indonesia kaya akan berbagai varitas padi yang tahan hama yang kini telah hilang. Namun dewasa ini dengan seragamnya tanaman padi dengan bibit yang sama menjadikan hama dan penyakit tanaman menjadi lebih luas, sehingga kegagalan panen secara total dapat terjadi.

Melindungi Biodiversity

Bumi memiliki beberapa periode kepunahan masal dimana sejumlah besar spesies punah. Planet bumi sekarang kembali memasuki era kepunahan masal. Jika dahulu kala kepunahan masal disebabkan oleh letusan-letusan gunung berapi atau perubahan cuaca, dewasa ini ulah manusia menjadi penyebab hilangnya biodiversity. Manusia memburu bermacam spesies untuk dihabisi atau merusak habitatnya dengan melakukan penebangan pohon. Manusia juga melakukan pencemaran bahan-bahan kimia, begitu juga dengan mendatangkan spesies baru yang dapat merusak spesies tanaman dan binatang asli.

Usaha-usaha konservasi diantaranya dengan membuat peraturan yang melindungi spesies yang terancam punah, juga program-program untuk membentuk taman nasional membantu memperlambat hilangnya biodiversity tetapi tidak dapat menghentikannya. Ada banyak alasan mengapa kita perlu menjaga keanekaragaman hayati.

Keaneka ragaman genetik memberikan jaminan dalam menghadapi perubahan lingkungan. Di beberapa tempat atau waktu, gen-gen di dalam organisme tertentu membuat individu-individu bisa beradaptasi lebih baik terhadap lingkungan dibandingkan dengan anggota lain dari spesiesnya. Sebuah spesies dengan ciri-ciri yang kaya akan variasi gen memiliki perlengkapan yang lebih baik untuk mengatasi perubahan, karena masing-masing individu memiliki kemampuan bawaan yang memungkinkannya untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru.

Dahulu sebelum diperkenalkan bibit-bibit tertentu untuk padi, sawah tradisional Indonesia kaya akan berbagai varitas padi yang tahan hama yang kini telah hilang. Namun dewasa ini dengan seragamnya tanaman padi dengan bibit yang sama menjadikan hama dan penyakit tanaman menjadi lebih luas, sehingga kegagalan panen secara total dapat terjadi.

Keanekaragaman spesies adalah sangat penting untuk menyelamatkan potensi-potensi mahkluk hidup. Bahan-bahan obat baru atau bahan pangan baru bisa jadi menghilang sebelum sempat diketahui manfaat dan keberadaannya. Contoh potensi dari mahkluk hidup yakni, lebih dari 40 jenis pohon di hutan penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan populasi tikus. Burung madu, kupu-kupu dan kumbang membantu penyerbukan bunga.

Keaneka ragaman ekosistem membantu menjaga bumi sehingga tetap dapat dihuni mahkluk hidup, sebagai contoh hutan membantu menyerap karbon dioksida dari udara. Jika pohon-pohon dirusak maka terbentuklah karbon dioksida dan menambah efek rumah kaca yang dapat meningkatkan suhu global bumi yang dapat merusak berbagai jenis kehidupan. Di jakarta rawa-rawa atau situ-situ berperan untuk membantu mengendalikan banjir dan sebagai sumber resapan air tanah.

Keaneka ragaman juga membantu menjaga keindahan alam. Setiap jenis spesies dan ekosistem adalah berbeda satu sama lain dan menambah rasa cinta kita kepada alam. Betapa bahagianya kita masih dapat mendaki gunung yang berhutan dan dihuni oleh berbagai satwa liar.